3. Clay minerals and applications i

3. Clay minerals and applications in Kaduna State, Nigeria

In most parts of the country, native pottery is a vibrant traditional art practice and an established cottage industry for claywares. Clay has served as an indispensable raw material for the production of products varying from red bricks (for building and decorative purposes) and pottery both at industrial and local levels in Kaduna State. The location of existing brickworks, pottery works and other ceramic production is an evidence of workable deposits within the State.

Specifically, the scope of this study surveyed on the application ofthe clay deposit as found in Mararaba-Rido, Jacaranda and Maraba outskirt areas of Kaduna State. For these places, the two potential qualities of clay which were of utmost importance to its usage include plasticity and the ability to retain form at the intended firing temperature. The generic property of the clay minerals indicate indicate that of a naturally occurring earthenware/ common clay which is suitable for the production of red bricks and potteries which are refractory enough for stoneware temperature. As observed, majority of the clay fire within the brown-red range of colour commonly referred to as ‘terracotta’ while grayish/ brownish in its green state.

As notedin[17], earthenware clays are made up of a group of low firing clays that matures at the temperature ranging from cone 08 to cone 02 (940oC- 1060oC). The clays contain relatively high percentage of iron oxide and other mineral impurities, which serve as, flux (a substance that lowers the maturing temperature of the clay). Unlike stoneware clay which is almost completely vitreous after, earthenware clay is known to be quite porous with porosity between 5 and 15 percent. Usually, when the clay is subjected to temperatures above 1150oC, it deforms, bloats or blisters.

Hence, the clay suitably serves as raw material for commercial bricks making and for fashioning aesthetic and utilitarian vases besides tablewares.

3.1. COMMERCIAL BRICKS MAKING AT MARARABA-RIDO

The vast clay deposit found at Mararaba-Rido is harnessed for a commercial production of red bricks which are made available for building and decorative purposes. Kaduna Bricks and Clay Products Limited, a factory sited in this area, is highly mechanized, bearing fully automated and capital intensive plants with tunnel kilns built to manufacture clay bricks at large scale. According to the reliable sources interviewed at the site, the factory is said to be capable of producing an average number of 70,000 mediumsized bricks per day.

The process adopted in the manufacturing of bricks ranging from medium, normal to decorative types involves the following:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

3. Tanah Liat mineral dan aplikasi di Kaduna State, Nigeria Di sebagian besar negara, tembikar asli adalah praktek kesenian tradisional yang hidup dan industri rumahan yang didirikan untuk claywares. Liat menjabat sebagai bahan baku sangat diperlukan untuk produksi produk yang bervariasi dari batu bata merah (untuk bangunan dan tujuan dekoratif) dan tembikar baik di tingkat industri dan lokal di negara bagian Kaduna. Lokasi brickworks yang ada, karya tembikar dan produksi keramik lainnya adalah bukti deposito yang bisa diterapkan dalam Negara. Secara khusus, ruang lingkup penelitian ini disurvei pada penerapan deposit tanah liat seperti yang ditemukan di Mararaba-Rido, daerah pinggiran Jacaranda dan Maraba dari Kaduna negara. Untuk tempat-tempat ini, dua kualitas potensi tanah liat yang sangat penting untuk penggunaannya termasuk plastisitas dan kemampuan untuk mempertahankan bentuk pada suhu pembakaran yang dituju. Properti generik dari tanah liat mineral menunjukkan menunjukkan bahwa dari gerabah / tanah liat merah yang umum terjadi secara alami yang cocok untuk produksi batu bata tahan api dan keramik yang cukup untuk suhu periuk. Seperti yang diamati, sebagian besar kebakaran tanah liat dalam kisaran coklat-merah warna sering disebut sebagai 'terakota' sementara kelabu / coklat di negara hijau. Sebagai notedin [17], tanah liat gerabah terdiri dari sekelompok tanah liat menembak rendah yang jatuh tempo pada suhu berkisar antara 08 cone kerucut ke 02 (1060oC 940oC-). Lempung mengandung persentase yang relatif tinggi oksida besi dan kotoran mineral lainnya, yang berfungsi sebagai, fluks (zat yang menurunkan suhu jatuh tempo dari tanah liat). Tidak seperti tanah liat stoneware vitreous yang hampir sepenuhnya setelah, gerabah tanah liat yang dikenal cukup berpori dengan porositas antara 5 dan 15 persen. Biasanya, ketika tanah liat dikenakan suhu di atas temperatur 1150oC, deformasi, bloats atau lecet. Oleh karena itu, tanah liat sesuai berfungsi sebagai bahan baku pembuatan batu bata komersial dan untuk Penciptaan sebuah vas estetika dan utilitarian selain tablewares. 3.1. KOMERSIAL BATA-PEMBUATAN AT MARARABA Rido Rido The luas tanah liat-deposito ditemukan di Mararaba dimanfaatkan untuk produksi komersial dari batu bata merah yang dibuat tersedia untuk bangunan dan tujuan dekoratif. Kaduna Bata dan Tanah Liat Produk Limited, sebuah pabrik berlokasi di daerah ini, sangat mekanis, bantalan tanaman intensif sepenuhnya otomatis dan modal dengan kiln terowongan dibangun untuk memproduksi batu bata tanah liat di skala besar. . Menurut sumber terpercaya yang diwawancarai di lokasi, pabrik dikatakan mampu menghasilkan rata-rata jumlah 70.000 batu bata mediumsized per hari Proses diadopsi dalam pembuatan batu bata mulai dari media, normal untuk jenis dekoratif melibatkan berikut: