Vaginal prolapse/hyperplasia occurs

Vaginal prolapse/hyperplasia occurs uncommonly, usually during proestrous and oestrous, as a result of fluidy enlargement of vaginal tissue. 360o protrusion of the tissue lining the vagina may occur in vaginal prolapse. In case of vaginal hyperplasia, the problem originates from a stalk of vaginal floor lining.

Fluidy swelling of the vaginal lining is due to the elevated levels of the hormone oestrogen that occur during a normal oestrous cycle.The prolapses that are sometimes seen occur when increased oestrogen levels are produced during the season or when there is weakness of the vaginal connective tissue. The amount of swelling and prolapse is variable and only in severe cases does the tissue actually protrude from the vulva. As vaginal prolapse occurs, the prolapsed tissue promotes further straining which in turn increases the amount of prolapsed tissue. The prolapsed tissue often becomes abraded and ulcerated and in some cases can become necrotic. In the case of normal breeding the oedematous tissue obstructs the ability of the bitch to successfully mate with another dog.

Normally the prolapse or hyperplasia resolves at the end of the season when the ovarian production of oestrogen elapses. However, the prolapse may recur in each succeeding season.

Vaginal prolapse/hyperplasia occurs most commonly in large breed dogs, especially in young bitches (2 years or younger) during their first three seasons.

Bitch with vaginal hyperplasia but no prolapse usually refuses to allow the male to penetrate during mating. In the case of vaginal prolapse a mass is seen protruding from the vulva. The surface of prolapsed tissue is smooth, swollen, pale pink and glistening when the prolapse is fresh but it will appear dry, dull, corrugated and sometimes ulcerated after having prolapsed for a few days.

The prolapsed tissue will resolve itself when the oestrogen influence diminishes after the season if the protrusion is not circumferential (i.e. 360o). The season may be shortened by administering gonadotropin releasing hormone or human chorionic gonadotropin.

Dogs with vaginal prolapse/hyperplasia must not be used for breeding as the problem can be passed to the offspring. Artificial insemination can be utilized if the bitch is considered valuable and will not allow intromission.

Desexing is recommended to prevent the recurrence and subsequent injury to the everted tissue. Ideally desexing is to be conducted when the bitch is out of season. Repositioning of the everted tissue and placement of purse string suture around the edges of vulva to prevent further prolapse are required while waiting for the ceasation of season. The prolapsed swollen tissue usually reduces in size when the season is complete. Removal of the purse string suture can then be performed and the bitch can be desexed at any time.

Resection of the prolapsed tissue is not recommended as it is often associated with significant bleeding and does not prevent recurrence during subsequent seasons.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Vagina prolapse / hyperplasia terjadi jarang, biasanya selama proestrous oestrous dan, sebagai akibat dari pembesaran fluidy dari jaringan vagina. 360 penonjolan ° prolaps vagina dapat terjadi di jaringan lapisan vagina. Dalam kasus hiperplasia vagina, masalah berasal dari tangkai dari lapisan lantai vagina. Pembengkakan Fluidy selaput vagina disebabkan oleh peningkatan kadar hormon yang terjadi selama estrogen oestrous normal yang kadang-kadang terlihat terjadi ketika meningkat cycle.The telah jatuh konsekuensi tingkat estrogen yang diproduksi selama musim atau ketika ada kelemahan dari jaringan ikat vagina. Jumlah pembengkakan dan prolaps adalah variabel dan hanya dalam kasus yang parah tidak jaringan sebenarnya menonjol dari vulva. Sebagai prolaps vagina terjadi, jaringan prolaps mempromosikan tegang lanjut yang pada gilirannya meningkatkan jumlah jaringan prolaps. Jaringan prolaps sering menjadi terkelupas dan dalam beberapa kasus dapat menjadi ulserasi dan nekrosis. Dalam kasus peternakan jaringan edema menghalangi kemampuan normal jalang untuk berhasil kawin dengan anjing lain. Biasanya prolaps atau hiperplasia menyelesaikan pada akhir musim ketika produksi estrogen ovarium berlalu. Namun, prolaps dapat kambuh di setiap musim berikutnya. Vagina prolaps / hyperplasia terjadi paling sering pada anjing jenis besar, terutama di pelacur muda (2 tahun atau lebih muda) selama tiga musim pertama mereka. Pelacur dengan hiperplasia vagina tetapi tidak ada prolaps biasanya menolak untuk mengizinkan laki-laki untuk menembus saat kawin. Dalam kasus massa terlihat menonjol dari prolaps vagina rahim. Permukaan jaringan prolaps halus, bengkak, merah muda pucat dan berkilau ketika prolaps segar tetapi akan tampak kering, kusam, dan kadang-kadang ulserasi setelah prolaps bergelombang selama beberapa hari. Jaringan prolaps akan menyelesaikan sendiri ketika pengaruh estrogen berkurang jika tonjolan tidak melingkar setelah musim (yaitu 360 °). Musim dapat dipersingkat dengan pemberian gonadotropin hormon pelepas atau human chorionic gonadotropin. Anjing dengan prolaps vagina / hyperplasia tidak boleh digunakan untuk pembibitan sebagai masalah dapat diteruskan kepada keturunannya. Inseminasi buatan dapat dimanfaatkan jika sundal dianggap berharga dan tidak akan membiarkan intromission. Desexing dianjurkan untuk mencegah terulangnya dan cedera setelah jaringan membalik keluar. Idealnya desexing harus dilakukan ketika jalang ini keluar dari musim. Reposisi jaringan membalik keluar dan penempatan tas tali jahitan di sekitar tepi rahim untuk mencegah prolaps lebih lanjut diperlukan sambil menunggu ceasation musim. Jaringan prolaps bengkak biasanya mengurangi ukuran ketika musim selesai. Penghapusan tas tali jahitan kemudian dapat dilakukan dan jalang dapat desexed setiap saat. Reseksi jaringan prolaps tidak dianjurkan karena sering dikaitkan dengan perdarahan yang signifikan dan tidak mencegah kekambuhan selama musim berikutnya.